Jakarta, Aktual.co — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Nasional berunjuk rasa menolak Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO-World Trade Organization) di depan Kantor Agen Konsuler Amerika Serikat di Denpasar.
"Kami
menolak atas liberalisasi yang dijalankan melalui skema WTO. Kami
desak pemerintah untuk tidak ambil bagian dan mengikuti perjanjian
WTO," ungkap Sekretaris Jenderal Forum Mahasiswa Nasional (FMN),
Muhammad Hasan Harry Sandy Ame, di Denpasar, Senin (2/12).
Unjuk rasa tersebut digelar di sekitar kawasan Kantor Agen Konsuler Amerika Serikat di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.
Dia
menyatakan bahwa Amerika Serikat merupakan salah satu negara anggota
WTO yang memiliki peran dominan dan mengontrol setiap perjanjian dalam
pertemuan tingkat menteri perdagangan dunia itu.
"Mereka
(Amerika Serikat) memegang kontrol atas kebijakan dalam WTO. Sehingga
setiap pertemuan selalu 'deadlock' yang menghasilkan ketimpangan antara
negara miskin dan maju," ucapnya.
Ia
mengungkapkan bahwa sebagai lembaga perdagangan global yang mengikat
secara hukum, WTO juga memberikan dampak terhadap pendidikan.
Sandy
menjelaskan bahwa melalui Kesepakatan Umum terkait Tarif dan
Perdagangan (GATT) WTO, kapitalisme monopoli telah menjalankan kebijakan
pencabutan subsidi pendidikan sebagai program universal.
"Akibatnya biaya pendidikan semakin meningkat dari tahun ke tahun dan tidak terjangkau oleh rakyat," katanya.
Pemerintah
anggota WTO, menurut dia, akan terus berupaya mengintensifkan skema
deregulasi, liberalisasi, dan privatisasi untuk melepaskan tanggungjawab
atas pendidikan berkualitas.
Selain
mempengaruhi pendidikan, lanjut Sandy, dibalik skema WTO, pemuda
dikhawatirkan kian terancam dengan makin sempitnya lapangan pekerjaan,
perdagangan tenaga kerja, dan politik upah murah.
"Mahasiswa pada akhirnya akan menjadi komoditas tenaga kerja," ucapnya berapi-api.
(2 Dec 2013 12:17:17)
(2 Dec 2013 12:17:17)
Source: http://m.aktual.co/nusantara/120728puluhan-mahasiswa-bali-demo-tolak-wto