FRONT
MAHASISWA NASIONAL (FMN)
"Organisasi
Massa Mahasiswa Demokratis Nasional Berwatak Patriotis, Demokratis dan Militan"
Sejarah Singkat
Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah
sebuah organisasi massa mahasiswa yang lahir atas dialektika (Perkembangan) sejarah
dan situasi objektif yang ada dalam setiap perkembangannya. Perjalanan FMN telah
dirintis sejak tahun 1990an, dimana pada saat itu upaya pemberangusan gerakan
Rakyat terjadi begitu keras oleh Diktator Orde Baru (Soeharto), tidak
terkecuali terhadap Gerakan Mahasiswa yang dikekang dengan kebijakan yang
sampai saat ini dikenal dengan “Normalisasi
Keamanan Kampus dan Badan Koordinasi Kampus (NKK-BKK)”. Meski demikian,
dengan berbagai bentuk ancaman, terror dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh
Rezim saat itu tidak pernah menyurutkan semangat Rakyat untuk terus membangun
persatuan dan mengembangkan diri untuk melakukan perlawanan secara kolektif, begitu
pula gerakan Pemuda dan Mahasiswa dengan ciri khususnya yang dinamis dan aktif
serta kemampuan analisisnya yang tajam selalu menjadi topangan gerakan rakyat
disektor lainnya.
Semangat persatuan dan perlawanan
Mahasiswa saat itu tampak dari Eksisnya berbagai Organisasi pemuda dan
mahasiswa yang terus melakukan pengorganisiran dan perlawanan, meskipun sebagian
besar dilakukan dengan cara terturtup. Hal tersebut juga tampak dari munculnya
berbagai Organisasi mahasiswa diberbagai daerah yang kian massif. Itulah yang
dikemudian hari menjadi Embrio lahirnya FMN yang terus meluas dan semakin solid
melalui Komunikasi Intensif dan pertemuan-pertemuan tingkat kota hingga
Nasional. Melalui pertemuan nasional yang diselenggarakan di Bandung pada tahun
1997 kemudian terbentuk sebuah jaringan nasional dengan nama “Forum Komunikasi Mahasiswa Nasional (FKMN)” sebagai identitas dari pokja yang dibangun.
Ide dan inisiatif maju terus bermunculan
dari internal Jaringan melalui pertemuan-pertemuan dan komunikasi yang dibangun
untuk menyatukan diri dan melakukan penilaian atas perkembangan pekerjaan dan
situasi kongkrit dimasing-masing daerah. Peretemuan-pertemuan tersebut kemudian
membuahkan hasil yang semakin maju, dimana pada tahun 2000, FKMN berkembang
menjadi sebuah organisasi mahasiswa nasional dengan nama Forum Mahasiswa
Nasional. Sejak itu FMN terus melakukan perluasan dan melakukan pembenahan di
Internal organisasi, membangun komite-komite organisasi dari tingkat pusat
(nasional) hingga kampus dan mulai menggunakan identitas FMN dalam perjuangan
politik organisasi.
Deklarasi
FMN
Setelah melalui proses dan perjalanannya
yang cukup panjang, akhirnya di tahun 2003 FMN dideklarasikan menjadi
organisasi massa mahasiswa nasional lewat acara Kongres Pendirian Organisasi (founding Congress) di Balai Rakyat Utan
Kayu-Jakarta. Dalam momentum bersejarah tersebut, hadir 700 anggota FMN dari berbagai kota dan kemudian 740 orang anggota mengikuti
aksi Nasional perdana FMN di Jakarta. Melalui forum kongres
pendirian tersebut pula terjadi peralihan nama dari Forum Mahasiswa Nasional
menjadi Front mahasiswa Nasional. Acara
Funding Congress tersebut, kemudian ditetapkan sebagai hari lahir FMN yaitu
tanggal 18 Mei 2003 yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh jajaran
anggota disetiap levelan Organisasi.
Paska Funding Congress di Jakarta, FMN Menentukan
garis Politiknya yang “Anti Imperialisme, Anti Feodalisme dan Anti
Kapitalisme Birokrat” melalui Kongres I yang diselenggarakan di Bandar
Lampung pada Bulan Mei tahun 2004 bertepatan dengan Hari lahir FMN yang ke-2. Dengan
berbagai pelajaran penting dan berharga yang diraih selama dua tahun, baik
secara teori maupun praktek bagi terciptanya Ormas Mahasiswa, dua tahun kemudian
diselenggarakan kembali Kongres II, pada bulan September 2006 di Bandung dengan
semangat meneguhkan diri sebagai Organisasi Massa Mahasiswa dengan karakter
perjuangan Demokrasi Nasional. Gerakan pembetulan demi pembetulan atas
organisasi terus dilakukan dan ditancapkan untuk meneguhkan langgam kerja dan merapikan
pekerjaan-pekerjaan organiasasi, mencakup wilayah politik dan organisasi.
Dengan memahami bahwa persoalan sektoral
yang dihadapi oleh Mahasiswa maupun Pemuda secara umum tidak terlepas dari
persoalan rakyat disektor lainnya, FMN terus menghubungkan dan terlibat aktif
dalam perjuangan rakyat disektor lainnya (buruh, tani, kaum miskin kota, dan
kaum perempuan) untuk memperjuangkan hak-hak demokratisnya serta untuk terus
memperluas dan memperkuat semangat pengabdian kepada Rakyat. Sehingga pada
Kongres ke-III di Mataram pada Bulan Maret 2009, selain terus menegaskan Garis
Politik dan Organisasinya, Memperkuat dan memperluas Organisasi, FMN kembali
meneguhkan diri sebagai Organisasi yang akan terus secara konsisten mendukung
dan terlibat aktif dalam perjuangan Rakyat disektor lainnya.
Persebaran Anggota
Kini
setelah hampir 9 (Sembilan) tahun berdiri, melalui berbagai dinamika atas
maju-mundurnya Organisasi, FMN telah tersebar di 28 Kota dan Provinsi, yaitu di
Medan, Palembang, Jambi, Lampung,
Pontianak, Singkawang, Palangkaraya, Makasar, Palu, Bulukumba, Denpasar,
Mataram, LOTIM, Kupang, Flores, Surabaya, Jombang, Malang, Bojonegoro,
Purwokerto, Wonosobo, Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. Dengan semangat
kemandirian dan penlayanan terhadap Massa, FMN terus berupaya memperkuat dan
mengembangkan diri dan terus tumbuh untuk memajukan perjuangan Massa baik
secara kulitas maupun Kuantitas.
Ditingkat
Internasional, FMN juga menjadi salah satu Anggota dari International League of
People’s Struggle (ILPS) dengan Garis perjuangan Anti Imperialisme yang
mengusung platform “Lawan Penjarahan dan Perang Imperialisme”. ILPS kini sudah
memiliki lebih dari 300 organisasi Anggota yang tersebar di lebih dari 40
Negara. Melalui Kongres Internasional yang ke-4 yang di Selenggarakan di
Philippine pada bulan Juli 2011 lalu, ILPS terus menegaskan Garis perlawanannya
terhadap Imperialisme dan memperkuat organisasi, memperbesar keanggotaan dan
memperluas pengaruh dan persatuan melawan Imperialisme. Melalui Kongres ILPS
ke-4 Tersebut pula, FMN terpilih menjadi Anggota Komite Koordinasi Internasional
(ICC) dikomisi pemuda dan Pendidikan untuk periode 2011-2014. Selain tergabung
dalam ILPS, FMN juga menjadi salah satu Anggota Asia Pacific Students and Youth
Association (ASA), sebuah organisasi yang menghimpun berbagai Organisasi Pemuda
dan Mahasiswa di Kawasan Asia Pasifik. ASA juga terus berupaya memperluas
jaringan dan keanggotaannya dengan aspirasi untuk membangun persatuan pemuda
dan Mahasiswa skala Internasional.
Garis Politik
Melalui
perjuangan panjang yang mengorbankan jiwa dan raga para pejuang dan seluruh
Rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah (Kolonial Belanda) hingga
diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tentunya
membawa harapan besar akan masa depan yang gemilang bagi Rakyat Indonesia. Namun
persis paska Konferensi Meja Bundar (KMB), Indonesia kembali terjerumus dalam
satu sistem dengan penghisapan yang tidak kalah kejamnya dari sistem jajahan
colonial Belanda, yaitu Sistem “Setengah Jajahan dan setengah Feodal
(SJSF)” yang ditandai dengan Eksisnya dua sistem yaitu Imperialisme
yang semakin kuat menancapkan dominasinya dan Feodalisme yang juga semakin kuat
melakukan penghisapan sebagai topangan akan dominasi Imperialisme. Sistem ini
yang masih dan terus dipertahankan oleh penguasa telah menjebak Rakyat
Indonesia kembali dalam kemiskinan dan penderitaan yang hebat serta
keterbelakangan budaya yang kelam.
Dengan
sistem tersebut, Indonesia tidak lagi dijajah dalam bentuk fisik, namun diganti
dengan penjajahan secara halus yaitu melalui jeratan hutang yang memaksakan
Indonesia harus menyerahkan seluruh kekeayaan Alam dan tenaga kerjanya terhadap
kapitalis monopoli (Imperialisme) melalui topangan kuat Feodalisme yang tampak sebagai
tuan tanah baru (baik yang tampak dalam perusahaan swasta, Individu, maupun
oleh Negara secara lansung) yang terus melakukan monopoli atas tanah dalam
skala luas, baik untuk perkebunan, pertambangan, Infrastruktur, Taman Nasional,
dll. Dengan demikian, terang bahwa persoalan pokok rakyat Indonesia yang
melahirkan berbagai persoalan lainnya adalah Persoalan Monopoli atas Tanah.
Atas persoalan tersebut, maka Kontradiksi pokok bagi seluruh Rakyat Indonesia
adalah “Imperialisme, Feodalisme dan, Kapitalisme Birokrat”.
Dengan
kenyataan demikian, Front Mahasiswa Nasional (FMN) telah meneguhkan garis
perjuangannya yang diyakini sebagai jalan keluar bagi Rakyat Indonesia adalah
dengan menggencarkan perjuangan “Demokratis
Nasional” yang berwatak Patriotis, Demokratis dan Militant sebagai
manifestasi karakter perjuangannya yang anti Imperialisme, Anti Feodalisme dan
Anti Kapitalisme Birokrat.
Program Perjuangan
Secara
khusus FMN memperjuangkan Sistem
Pendidikan Nasional yang “Ilmiah, Demokratis dan, Mengabdi Pada Rakyat”. Pendidikan Ilmiah maksudnya adalah
Sistem pendidikan yang sesuai dengan Kenyataan Objektif Masyarakat Indonesia,
baik dalam aspek penyelenggaraan, kurikulum dan orientasinya, yang bertujuan
untuk terus memajukan taraf berfikir dan perkembangan Ilmu pengetahuan serta
meningkatkan skill Masyarakat Indonesia untuk dapat mengubah keadaan objektif
yang ada disekitarnya. Demokratis
Artinya, Pendidikan yang diselenggarakan tanpa diskriminasi baik yang
mengatasnamakan Ras, Agama, ekonomi ataupun karena faktor sosial lainnya dan dapat
diakses secara luas oleh Seluruh Rakyat Indonesia. Selebihnya, Masyarakat
Indonesia (Khususnya peserta didik) dilibatkan dalam setiap pengambilan
kebijakan dilingkungan pendidikan. Selain itu, sebagai wujud kongkrit akan
adanya demokrasi, bebasnya pendidikan dari berbagai represifitas, intimidasi
dan berbagai bentuk tindak kekerasan yang kerap terjadi dilingkungan pendidikan
saat ini.
Selanjutnya,
Mengabdi pada Rakyat Maksudnya
adalah Pendidikan yang dapat diabdikan dan mampu menjawab persoalan Rakyat
Indonesi baik secara ekonomi, Budaya maupun sosialnya. Secara umum, menyadari
bahwa karakter masyarakat Indonesia yang hidup di Negeri Agraris, maka
perspektif dan tujuan pendidikan harus dapat diorientasikan untuk membangun
Industri Nasional sebagai topangan hidup dan jaminan kesejahteraan bagi rakyat
Indonesia.
Selain
Program Perjuangan secara Sektoral, FMN juga menjalankan program perjuangannya
untuk mendukung perjuangan Rakyat Indonesi disektor lainnya, terutama kaum tani
dan klas buruh sebagai komposisi masyarakat yang mayoritas di Indonesia. Mendukung
perjuangan kaum tani untuk mempertahankan dan merebut haknya atas tanah, Saprodi
pertanian dan hasil produksi yang berkualitas. Terhadap klas buruh, mendukung
perjuangannya untuk melawan politik upah murah, PHK dan pemberangusan gerakan
yang dilakukan oleh Rezim penguasa saat ini. demikian pula halnya terhadap
Rakyat disektor lainnya atas berbagai persoalan yang dihadapinya. Kongkritnya
bahwa tujuan didirikannya FMN secara sektoral adalah Memperjuangkan Hak
Demokratis dan Hak-hak sosial dan ekonomi Mahasiswa. Secara umum untuk
mendukung perjuangan rakyat dalam memperjuangkan hak sosial ekonomi dan demokratisnya
untuk mewujudkan Masyarakat yang adail, Sejahtera dan Berdaulat.
Untuk mewujudkan
tujuan perjuangan tersebut, FMN mengkongkretkan melalui usaha-usaha perjuangan
yang akan diperjuangkan melalui organisasi. Berikut adalah Usaha-usaha
perjuangan dengan tuntutan perjuangan jangka pendek untuk pemenuhan hak-hak
demokratis pemuda dan mahasiswa Indonesia dengan Garis umum Kampanye yang
digencarkan saat ini yaitu “Hentikan
Komersialisasi Pendidikan dan Lawan segala Bentuk Represifitas dan Tindak
kekerasan disektor Pendidikan”. Usaha-usah perjuangan tersebut adalah:
è Pendidikan
gratis bagi seluruh rakyat Indonesia dan realisasikan anggaran 20 % dari APBN
dan APBD untuk pendidikan
è Menuntut
biaya kuliah murah
è Hentikan
Kenaikan SPP dan Penghapusan segala bentuk pungutan liar (Pungli)
è Penolakan
Rancangan Undang-undang Pendidikan Tinggi (RUU PT)
è Peningkatan
fasilitas pendidikan di kampus
è Kebebasan
berpendapat dan berorganisasi dikampus dan Hentikan represifitas terhadap
mahasiswa
è Libatkan
mahasiswa secara menyeluruh dalam menentukan kebijakan kampus
è Transparansi
pengelolaan dana operasional kampus
è Tingkatkan
kesejahteraan dosen, karyawan dan guru
è Sediakan
Lapangan pekerjaan bagi sarjana dan pemuda
è Pemberantasan
korupsi di dalam dunia pendidikan
è Pemberantasan
buta huruf
Tugas Pokok FMN
Sebagai
Organisasi massa mahasiswa demokratis nasional, selain secara konsisten
mengkampanyekan persoalan pokok Pemuda dan Mahasiswa serta pendidikan secara
umum dan berbagai persoalan rakyat lainnya secara Intensif, massif dan
kontinyu, Tugas utama seluruh Anggota FMN adalah “Membangkitkan, Mengorganisasikan dan Menggerakan Massa Mahasiswa”. Hal
tersebut didasarkan atas kenyataan bahwa perjuangan tidaklah dapat dijalankan
sendiri-sendiri atau secara terpisah-pisah, maka tugas utama yang tidak boleh diabaikan oleh FMN dengan seluruh
anggotanya adalah terus meningkatkan kesadaran massa, menyatukannya dalam satu
barisan dengan pandangan dan sikap yang sama, kemudian bergerak dan berjuang
bersama.
Aktifitas dan Kegiatan
FMN
- Diskusi dan Kajian Ilmiah
Kajian Ilmiah
Untuk
mendapatkan simpualan komprehensif dan objektif atas suatu keadaan ataupun
suatu Materi, FMN diseluruh basis disetiap levelan Organisasi melakukan Kajian
ilmiah secara rutin, bahkan untuk dapat melakukan penilaian atas perkembangan
setiap materi yang ada disekitarnya, kajian-kajian ilmiah diletakkan menjadi
pekerjaan harian yang harus dilakukan oleh setiap levelan organisasi dengan
melibatkan seluruh angggotanya. Hasil kajian ditingkkat kampus dengan keadaan
umum ditingkat kota dan Nasional kemudian dipadukan dan dijadikan sebagai bahan
diskusi dan propaganda secara harian bagi anggota dan massa.
Diskusi Terbuka,
Seminar dan Aktifitas luas lainnya
Untuk
menyatukan pemahaman atas suatu keadaan ataupun materi, Organisasi
menyelenggarakan diskusi reguler yang membahas suatu tema ataupun isu Nasional
hingga tema-tema khusus yang berkaitan dengan situasi dikampus, kota
masing-masing basis. Melalui diskusi regular tersebut organisasi juga melakan
pendiskusian teoritis baik yang berkaitan dengan teori-teori skill, ilmu
pegetahuan ataupun yang berkaitan dengan matakuliah dikampus. Tidak jarang
Organisasi juga menyelenggarakan Seminar, loka karya, Diskusi terbuka ataupun
mimbar akademik yang diselenggarakan secara luas yang membahas suatu tema
ataupun teori tertentu.
- Aksi dan Demonstrasi
Aksi
dan Demonstrasi adalah bentuk-bentuk aktifitas yang dilakukan Organisasi dalam
upaya mengkampanyekan berbagai persoalan pemuda dan mahasiswa serta persoalan
pendidikan secara umum maupun persoalan rakyat disektor lainnya secara umum.
Aktifitas-aktifitas tersebut juga sebagai bagian bentuk perjuangan untuk
menuntut pemenuhan hak sosial, ekonomi dan hak demokratis mahasiswa didalam kampus.
Aksi-aksi tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk, metode dan taktik, seperti
Dialog, dengar pendapat (Hearing), Penggalangan petisi, penyebaran Panflet dan
selebaran, mimbar bebas, demonstrasi (Dikampus,
dipusat-pusat pemerintahan baik ditingkat daerah maupun pusat), walk out
hingga pemboikotan kampus.
- Seni dan Budaya
Kegiatan
seni dan budaya, selain untuk memfasilitasi anggota mengembangkan bakat dan
kreasinya, kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai salah satu media propaganda
ditengah-tengah massa. Adapun kegiatan seni dan budaya yang seringkali
diselenggarakan organisasi adalah Pementasan Theater, Musik, pameran foto,
karikatur, design dan lain sebagainya. Kegiatan olah raga juga tidak diabaikan
sebagai salah satu upaya untuk menyalurkan bakat dan media konsolidasi anggota.
Kegiatan-kegiatan seni dan budaya sering dilakukan tidak hanya dilakukan untuk
even-even tertentu, tapi juga banyak dilakukan dalam menyambut suatu momentum
seperti hari Ulang tahun FMN, Penyambutan Mahasiswa baru (Welcome party),
Ramadhan Progressif maupun dalam menyambut momentum kampanye hari-hari besar
perjuangan rakyat lainnya.
Dalam
perkembangan FMN saat ini, telah banyak anggota FMN yang sudah berhasil
menciptakan lagu yang tidak jarang diputar di Internet, Radio-radio local
ataupun dibawakan dalam momentum-momentum aksi massa. Begitu pula kemampuan
Anggota dalam membuat puisi, cerpen, membuat tulisan berupa artikel, berita ataupun
analisis dan penulisan buku yang semakin berkembang, bahkan tidak sedikit
tulisan-tulisan dari anggota yang dimuat dalam media massa. Tidak terkecuali
kemampuan anggota dalam membuat karikatur, design dan lain sebagainya.
Pengembangan atas skill tersebut tidak hanya karena hoby dari anggota semata,
namun karena disadari bahwa hal tersebut sangat bermanfaat bahkan efektif dalam
memaksimalkan propaganda ditengah-tengah massa.
- Pelayanan Rakyat (Serve the People)
Pelayanan
Rakyat adalah salah satu aktifitas politik yang dilakukan dibasis-basis massa,
terutama dibasis tani, buruh, kaum miskin perkotaan ataupun dibasis-basis
rakyat lainnya untuk melakukan pelayanan sosial seperti Mengajar Anak petani,
anak buruh, pengadaan sanggar belajar, ikut bekerja dilahan-lahan petani,
melakukan diskusi dan sharing dengan kaum tani ataupun buruh serta berbagai
kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut oleh FMN dinamakan “Tiga Sama (Sama Tinggal, Sama
Kerja, Sama Makan)”, kegiatan seperti demikian tersebut biasa diikuti
oleh Anggota FMN di masa liburan kuliah. Adapun Kegiatan serupa yang melibatkan
massa mahasiswa secara luas disebut dengan “Students Goes to Village (SGV)”.
Selain
kegiatan-kegiatan tersebut Organisasi juga memiliki Unit khusus untuk
memberikan pelayanan lansung dan cepat bagi massa baik dikampus ataupun
dibasis-basis rakyat disektor lainnya, seperti Penanganan bencana, Pelayanan
kesehatan gratis, dll. Kegiatan tersebut selain bertujuan untuk memberikan
pelayanan lansung dan cepat bagi massa rakyat, juga dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran Anggota dan massa atas kenyataan hidup dan
persoalan rakyat yang saat ini semakin dijauhkan dari Mahasiswa melalui sistem
pendidikan yang dijalankan oleh Pemerintah. Hal ini adalah sebagai upaya untuk
menghindarkan diri dari Eksklusifisme mahasiswa, karena sebagai bagian integral
dari rakyat yang persoalannya saling berkaitan, maka kitapun harus menyelami
kehidupan mereka sehingga kita dapat memahami secara kongkrit persoalannya dan
tidak semakin jauh dari kenyataan sosialnya.
- Hubungan Internasional
Memahami
bahwa perkembangan situasi dalam negeri (Nasional) tidak akan pernah terlepas
dari perkembangan situasi Internasional, demikian pula dengan persoalan rakyat
yang mengemuka saat ini juga tidak terlepas dari situasi Internasional
tersebut, terutama di negeri jajahan, setengah jajahan dan setengah feodal
seperti Indonesia yang masih terjerat dengan dominasi dan Intervensi
Imperialisme. Karenanya membangun jaringan dan persatuan Internasional menjadi
bagian penting yang harus dilakukan oleh seluruh kalangan, sehingga terbangun persatuan
dan solidaritas perjuangan skala internasional untuk melawan dominasi dan
pengaruh Imperialisme yang semakin meluas keberbagai penjuru dunia.
FMN
dalam hal tersebut, selain melakukan komunikasi Intensif dengan
Organisasi-organisasi Anggota Organisasi yang diikuti FMN seperti ILPS dan ASA,
FMN juga terus memperluas jaringan Internasional dengan melakukan komunikasi
dan solidaritas Intensif atas berbagai persoalan dan aktifitas yang dilakukan
oleh jaringan dikancah Internasional. Selain didatangi atau mendatangkan
jaringan Internasional ke Indonesia, FMN juga beberapa kali telah menghadiri beberapa
pertemuan Internasional baik sebagai peserta, observer ataupun sebagai
pembicara dalam Forum-forum Internasional yang berbicara atas situasi objektif
masyarakat Indonesia serta berbagai persoalannya, terutama wujud kongkrit
dampak dari dominasi imperialisme disektor Pemuda dan pendidikan serta disektor
lainnya.
Bagaimana Bergabung
Menjadi Anggota FMN?
Layaknya
organisasi pada umumnya, cara bergabung menjadi anggota FMN adalah dengan
mengajukan diri untuk bergabung menjadi anggota FMN baik melalui stand-stand
penerimaan anggota yang dibuka secara luas ataupun menghubungi pengurus atau
anggota FMN secara lansung dan mengajukan diri untuk bergabung, mengisi fomulir
anggota, membayar uang pangkal dan meminta Untuk mendapatkan Pendidikan dan
Pelayanan serta panduan-panduan organisasi lainnya.
Siapa saja yang bisa
bergabung?
Karena
FMN adalah Organisasi massa mahasiswa, maka yang dapat menjadi anggota FMN
adalah seluruh Mahasiswa baik yang masih semester awal ataupun semester akhir.
Batas keanggotaan FMN berlaku sampai dengan Maksimal 2 (Dua) tahun paska
Wisuda. Secara spesifik, syarat utama menjadi Anggota FMN adalah: 1. Masih
terdaftar menjadi Mahasiswa baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, 2.
Sepakat dengan Konstitusi dan Program perjuangan FMN, 3. Membayar uang pangkal
(Relatif) karena uang pangkal akan digunakan untuk pengadaan kartu Anggota dan
Cetak Panduan Organisasi. Jadi besaran uang pangkal yang harus dibayar oleh setiap
anggota baru disesuaikan dengan biaya cetak KTA dan Panduan Organisasi basis
masing-masing.
Pemuda
dan Mahasiswa Berjuang bersama Rakyat!
Duduk,
diam dan pasrah dengan Ketertindasan adalah se-lemah-lemahnya Iman. Untuk itu,
Mari kita Bangkit untuk Hak dan Masa depan kita, Belajar, Berorganisasi dan
Berjuang Bersama.
Jayalah
Perjuangan Massa!
Hidup
Mahasiswa!
Jayalah
Solidaritas Perjuangan Internasional!